Selamat Datang di Denting Berdetak Blog, Silahkan Download File DIsini Gratis . . . !!!
Jangan Lupa Untuk Meninggalkan Komentar Anda.

Rabu, 16 November 2011

Asuhan Keperawatan Komunitas


BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat

A.1.  Kerangka Konsep
Perawat kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus (Spesialis) dalam ilmu keperawatan ( Freeman, 1960), yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO,1959), suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat (Rapat kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 (tiga) teori yang menjadi dasar ilmu keperawatan kesehatan masyarakat yaitu ilmu keperawatan kesehatan masyarakat dan social (peran serta masyarakat) sehingga memberikan gambaran keterkaitan dari ketiga konsep tersebut sebagai berikut :





Sosial (Peran serta Masyarakat)
Ilmu Keperawatan



Kesehatan Masyarakat


Gbr. 1.1 Tiga komponen dasar dalam ilmu Keperawatan Masyarakat


Ilmu Keperawatan
Konsep keperawatan dikarakteristikkan oleh 4 konsep pokok yang meliputi : Konsep manusia, kesehatan, masyarakat dan keperawatan (Christina, Ibrahim, 1986). Dan memberikan gambaran paradigma keperawatan. Paradigama keperawatan menggambarkan hubungan teori-teori yang membentuk susunan yang mengatur teori-teori itu yang berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu diselidiki (Christina Ibrahim, 1986).

   Manusia



Kesehatan







Keperawatan


                                                Masyarakat

Paradigma keperawatan membedakan teori-teori yang termasuk dalam keperawatan dan teori-teori lain karena teori yang termasuk dalam keperawatan ditarik dari keempat konsep diatas, yaitu : Konsep tentang manusia, Konsep Masyarakat, Konsep Kesehatan dan Konsep Keperawatan Sebagai intinya.

A.2.  Falsafah
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup. Falsafah Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah keyakinan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat baik ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dan kesehatan dalam memecahkan masalah yang dihadapi dan inilah yang menjadi pegangan sebagai pandangan hdiup dalam memberikan asuhan keperawatan.

Falsafah keperawatan kesehatan masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang diwujudkan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2.      Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdaarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakatnya yang sehat pada umumnya.
3.      Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
4.      Upaya promotif dan preventif merupakan upaya pokok tampa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5.      Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara berkesinambungan.
6.      Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dank lien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) sebagai consumer pelayanan keperawatan dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan peningkatan status kesehatan masyarakat.
7.      Pengembangan tenaga perawat kesehatan masyarakat direncanakan secara berkesinambungan dan terus menerus.
8.      Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya ia harus mendorong, mendidik dan memperbaiki secara aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.

A.3.  Definisi
Banyak sekali definisi yang telah dirumukan oleh para ahli keperawatan kesehatan masyarakat dan institusi-institusi kesehatan diantaranya :

1.  WHO (World Health Organization, 1959)
Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah lapangan perawatan khususnya yang merupakan hubungan keterampilan ilmu keperawatan kesehatan masyarakat dan bantuan social sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan penyempurnaan kondisi social perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih ditujukan kepada keluarga yang sehat individu yang sakit dan tidak dirawat dirumah sakit beserta keluarganya, kelompok masyarakat khususnya yang mempunyai masalah kesehatan dimana hal tersebut akan mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
     
2.   RUTH FREEMAN (1961)
Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah sebagai suatu lapangan khusus dibidang keperawatan dimana teknik keperawatan keterampilan hubungan antara manusia dan keterampilan berorganisasi ditetapkan dalam hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada kesehatan/tenaga social demi untuk memelihara kesehatan masyarakat. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat meliputi pelayanan yang komprehensif yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara keseluruhan seperti penyelidikan yang berhubungan dengan epiodemologi yang memberikan kesadaran tentang hokum dan perundang-undangan terutama dibidang kesehatan dan mengorganisasikan masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan kesehatan.

3.   AMERICAN NURSES ASSOCIATION (1973)
Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah suatu sintesa dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatanpenduduk sifat dari praktek ini adalah menyeluruh dan paripurna, pelayanan tidak terbatas pada kelompok umur tertentu. Pelayananan Perawatan Kesehatan Masyarakat berkelanjutan tidak epidotic tanggung jawabnya yang dominant adalah terhadap seluruh penduduk peningkatan kesehatan pemeliharaan kesehatan yang berkelanjutan yang dipergunakan dalam pendekatan yang menyeluruh terhadap keluarga kelompok dan masyarakat.

4.   WHO (1974)
Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah selain mencakup perawatan kesehatan keluarga juga meliputi/memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas yang membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain.

5.   RUTH FREEMAN (1981)
Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah generasi mampu berfungsi sebagai team dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat mampu berkomunikasi dan memotivasi masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan pada masyarakat tersebut.


6.   Dr. AZRUL AZWAR, MPH (1983)
Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah bagian usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas Puskesmas yang perawatan penderita keluarga dan masyarakat sekitar untuk menyembuhkan dan meningkatkan kesehatan penderita keluarga dan masyarakat sekitar melalui peningkatan kapasitas masing-masing sehingga dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dihadapi.

7.   DEPARTEMEN KESEHATAN R.I. 
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikut sertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu keluarga dan masyarakat.

8. RAPAT KERJA KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT  (1990).
Dari berbagai definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perawatan kesehatan masyarakat adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu social yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit (mempunyai masalah kesehatan/keperawatan) secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat secara terorganisasi bersama team kesehatan lainnya untuk dapat mengenal masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi serta memecahkan masalah-masalah yang mereka miliki menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat sehingga dapat meningkatkan fungsi kehidupan dan derajat kesehatan seoptimal mungkin dan diharapkan dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya.

A.4.  Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat.
Ruang lingkup praktek perawatan kesehatan masyarakat meliputi :
1.   Upaya Promotif.
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat meliputi :
·         Penyuluhan kesehatan masyarakat
·         Peningkatan gizi
·         Pemeliharaan kesehatan lingkungan
·         Olahraga secara teratur
·         Rekreasi
·         Pendidikan seks.

2.  Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan :
·         Imunisasi masal terhadap bayi dan anak balita serta bumni.
·         Pendidikan  kesehatan secara berkala melalui posyandu maupun kunjungan rumah.
·         Pemberian vit A, yodium melalui posyandu, puskesmas atau dirumah.
·         Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.

3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan-kegiatan :
·         Perawatan orang sakit di rumah (Home nursing)
·         Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit.
·         Perawatan bumil dengan kondisi patologis dirumah ibu bersalin dan nifas.
·         Perawatan buah dada
·         Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
       
4.  Upaya Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat dirumah maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama misalnya : Kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya dilakukan melalui kegiatan-kegiatan :
·         Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti : Penderita kusta, patah tulang dan kelainan bawaan.
·         Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu misalnya TBC : Latihan nafas dan batuk, penderita stroke melalui fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.

5.  Upaya Resosialitatif
Upaya untuk mengembalikan individu, keluarga, kelompok-kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit misalnya : Kusta, AIDS atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti : Kelompok wanita tuna susila (WTS), tuna wisma dan sebagainya. Disamping itu adalah bagaimana menjalankan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok-kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita tidak berbahaya terhadap kesehatan secara keseluruhan tentunya perlu memberikan pengertian dengan batasan-batasan yang jelas dan dimengerti.

A.5.  Prinsip Dasar Kesehatan Masyarakat 
Prinsip dasar dalam pelaksanaan praktek perawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut :
·         Keluarga adalah sebagai unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
·         Ada 4 tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan masyrakata yaitu : individu, keluarga, kelompok da masyarakat.
·         Perawat kesehatan masyarakat bekerja dengan dan bukan bekerja untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat bekerja dengan maksud dalam setiap kegiatan selalu mengikut sertakan partisipasi masyarakat dalam menaggulangi masalah kesehatan mereka sendiri.
·         Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan lebih mengutamakan kepada upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan kepada upaya kuratif dan rehabilitatif.
·         Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan.
·         Kegiatan utama perawatan kesehatan masyarakat adalah di masyarakat dan bukan di rumah sakit.
·         Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sehat maupun yang sakit .
·         Perawatan kesehatan masyarakat ditentukan kepada pembinaan perilaku sehat masyarakat.
·         Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal mungkin secara mandiri tetapi bekerja secara tim.
·         Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan-kegiatan peningkatan kesehatan pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat dan sakit, penduduk yang sakit dan tidak berobat ke puskesmas dan pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
·         Perawat kesehatan masyarakat harus melihat kenyataan dan keadaan yang nyata di lingkungan klien baik di rumah, di sekolah, panti-panti dan sebagainya oleh karena itu kunjungan rumah sangat penting artinya untuk membantu mengatasi permasalahan kesehatan atau keperawatan.
·         Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama perawat kesehatan guna merubah perilaku dan kebiasaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat kearah yang menguntungkan kesehatan.
·         Pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat harus mengacu kepada system pelayanan kesehatan yang ada.
·         Pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu : Puskesmas dan institusi lain seperti panti, sekolah dan lainya dan dirumah dimana keluarga sebagai unit pelayanan.  

B.     KONSEP KESEHATAN MASYARAKAT DITINGKAT KELUARGA

B.1.  DEFINISI
a.       Departemen Kesehatan R.I. (1988).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
 
b.      Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1989).
Keluarga adalah dua atau lebih dari 2 individu yang bergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga berinteraksi satu dengan lain dan di dalam peranya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

Dari kedua definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keluarga adalah :
·         Unit terkecil masyarakat
·         Terdiri dari 2 orang atau lebih
·         Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
·         Hidup dalam satu rumah tangga
·         Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga.
·         Berinteraksi diantara sesame anggota keluarga
·         Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
·         Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan

B.2.  STRUKTUR KELUARGA
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam diantaranya :
1.      Patrineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana itu disusun melalui jalur garis ayah.

2.      Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedangkan dalam beberapa gdimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3.      Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri

4.      Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami

5.      Keluarga kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri

B.3.  TIPE KELUARGA
a.       Keluarga Inti.
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak
b.      Keluarga besar
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalkan nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c.       Keluarga berantai.
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d.      Keluarga Duda/Janda.
Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian
e.       Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama
f.       Keluarga kabitas
Dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

B.4.  PEMEGANG KEKUASAAN DALAM KELUARGA
a.       Patriakal
Yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah sepihak ayah.
b.      Matriakal
Yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah sepihak ibu.
c.       Equalitarian
Yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.
B.5.  PERANAN KELUARGA
a.       Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok social serta sebagai anggota masyarakat lingkungannya,

b.      Peranan ibu
Ibu sebagai suami istri dari ibu dan anak-anak berperan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat lingkungannya, disamping itu juga ibu juga dapat berperan pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

c.       Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosila sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental, social dan spiritual.

B.6.  FUNGSI KELUARGA
a.       Fungsi Biologis
·         Untuk meneruskan keturunan
·         Memelihara dan membesarkan anak
·         Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
·         Memelihara dan merawat anggota keluarga

b.      Fungsi psikologis
·         Memberikan kasih saying dan arasa aman
·         Memberi perhatian diantara keluarga
·         Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
·         Memberikan identitas keluarga

c.       Fungsi ekonomi
·         Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
·         Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
·         Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak pada jaminan hari tua.

d.      Fungsi pendidikan
·         Menyekolahkan anak-anak untuk memberikan pengetahuan keterampilan dan membentuk perilaku anak dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
·         Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan dating memenuhi perananya sebagai orang dewasa.
·         Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

B.7.  TUGAS-TUGAS KELUARGA
Ada 8 tugas pokok dalam keluarga sebagai berikut :
1.      Memelihara fisik keluarga dan para anggotanya.
2.      Memelihara sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3.      Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
4.      Sosialisasi antar anggota keluarga
5.      Pengaturan jumlah anggota keluarga
6.      Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7.      Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
8.      Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

B.8.  CIRI-CIRI KELUARGA
1.      Diikat dalam suatu tali perkawinan
2.      Ada hubungan darah
3.      Ada ikatan batin
4.      Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya.
5.      Ada pengambilan keputusan
6.      Kerjasama antara anggota keluarga
7.      Komunikasi integrasi antar anggota keluarga
8.      Tingga dalam satu rumah.
C.    KONSEP KESEHATAN MASYARAKAT DI TINGKAT KELOMPOK
C.1.  DEFINISI
Menurut Soerjono Soekamto (1982) menyebutkan sebagai kelompok social yang merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama oleh karena adanya hubungan antara mereka hubungan antara mereka hubungan tersebut antara lainnya menyangkut hubungan timbale balik yang saling mempengaruhi dan juga satu kesadaran untuk saling tolong menolong.

C.2.  PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK
Menurut Solita Sarwono (1993) proses pembentukan kelompok mengikuti tahap-tahap tertentu sebagai berikut :


PROSES KELOMPOK
PEMBENTUKAN
PERUBAHAN
PERPECAHAN
PENYESUAIAN


C.3.  PERSYARATAN KELOMPOK
Soerjono Soekamto (1982) menetapkan beberapa persyaratan dalam kelompok sosial yang melipui :
1.      Setiap anggota harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
2.      Adanya hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain
3.      Terdapat suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu sehingga hubungan diantaranya mereka bertambah erat dan factor tersebut adalah.
a.       Nasib yang sama.
b.      Kepentingan yang sama
c.       Tujuan yang sama
d.      Berstruktur berkaedah dan mempunyai pola perilaku.

C.4.  KRITERIA KELOMPOK
Menurut Soerjono Soekamto (1982) menyusun berbagai klasifikasi criteria atau ukuran kelompok social dalam masyarakat sebagai berikut :
a.       Besar kecilnya jumlah anggota kelompok social
b.      Derajat integrasi dalam kelompok social tersebut
c.       Kepentingan dan wilayah.
d.      Berlangsung suatu kepentingan
e.       Derajat organisasi
f.       Kesadaran akan jenis yang sama hubungan social dan tujuan.

Dengan memahami kondisi kelompok perawat kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya dapat mengidentifikasi tipe-tipe kepemimpinan yang sesuai untuk ditetapkan kedalam kelompok-kelompok binaannya dalam mengatasi berbagai macam permasalahan kelompok, apakah itu kelompok ibu hamil, ibu menyusui, kelompok usia lanjut, kelompok kusta, TBC, dsb.

Download File Lengkapnya "DISINI"
anda akan dibawa ke adf.ly tunggu beberapa saat hingga muncul pilihan SKIP AD di sebelah kanan atas lalu klik disitu maka anda akan menemukan link downloadnya 

DAFTAR PUSTAKA

1.      Drs. Nasrul Effendy, 1998, Dasar-dasar keperawatan Kesehatan Masyarakat, ECG. Jakarta
2.      Soekidjo Notoatmodjo,1981,Kesehatan Komunitas, BPKM FKM UI, Jakarta
3.      Departemen Kesehatan RI,1990, Pola peningkatan peran serta masyarakat panduan bagi Mahasiswa
4.      Riza, 2007. Mengurangi Respon Tubuh Terhadap Stress.Blog Archive, by Internet
5.      Hucdak & Gallo, keperawatan Krisis Pendekatan Holistik,Edisi VI vol I.ECG. Jakarta
6.      Tarwoto,wartono,2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,Edisi 3.Salemba Medika,Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda di Sini

Baca Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Themes | Free Song Lyrics, Cara Instal Theme Blog