Pokok
Bahasan : Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA)
Sasaran : Ibu/Bapak
Kampung Yakonde
Penyuluh
: Mahasiswa PKL
Politeknik Kesehatan Jayapura
Waktu : 15-00 WIT –
Selesai
Hari/tanggal : Senin, 23 Mei 2011
Tempat : Rumah
Warga
A.
Pengorganisasian
Penanggung
jawab : Hulda Ramandey
Penyaji : Yulius Sampouw
Notulen : Jois Warpinggon
B. Latar Belakang
Saat ini jumlah perokok,
terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara berkembang.
Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan
peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang
per tahun, 70% diantaranya terjadi di negara-negara berkembang.
C.
Tujuan
Instruksional Umum (TIU)
Peserta
dapat mengenal apa itu ISPA
D. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1.
Peserta dapat mengetahui pengetian dari
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
2.
Peserta dapat memahami penyebab dari
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
3.
Peserta dapat mengetahui tanda dan
gejala dari Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
4.
Peserta dapat mengetahui pencegahan dan
prinsip perawatan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
E. Garis Besar Materi
1.
Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan
Atas (ISPA)
2.
Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Atas
(ISPA)
3.
Tanda dan Gejala Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA)
4.
Pencegahan dan Perawatan Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA)
F. Metode
1.
Ceramah
2.
Diskusi
G. Media
1.
Materi (terlampir)
2.
Leaflet
3.
Kamera untuk dokumentasi
H.
Proses
Kegiatan Penyuluhan
No.
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Respon Peserta
|
1.
|
5
Menit
|
Pembukaan
1.
Menyampaikan salam
2.
Menyampaikan tujuan
3.
Apersepsi
|
1.
Membalas salam
2.
Memperhatikan
|
2.
|
30
Menit
|
Menyampaikan
materi
1.
Memberikan penjelasan
2.
Memberikan kesempatan peserta
bertanya tentang materi yang disajikan
3.
Menjawab pertanyaan dari
peserta.
|
1.
Menyimak dan memperhatikan
2.
Bertanya
3. Memperhatikan
|
3.
|
10
Menit
|
Evaluasi
selama proses
|
1. Menjawab
secara lisan
|
4.
|
10
menit
|
Penutup
1.
Kesimpulan
2.
salam
|
1.
Memperhatikan
2.
Memberi salam
|
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS
(ISPA)
A.
DEFINISI
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan atas yang
berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernafasan atas adalah
organ mulai dari hidung sampai gelembung paru beserta organ-organ disekitarnya
seperti sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari
infeksi saluran pernafasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotic
namun demikian anak akan menderita pneumonia bila infeksi paru ini tidak
diobati dengan antibiotic dapat mengakibatkan kematian. ISPA dapat ditularkan
melalui air ludah, darah, bersin, udara, pernafasan yang mengandung kuman yang
terhirup oleh orang sehat kesaluran pernaasannya.
B.
ETIOLOGI
Infeksi saluran pernafasan atas merupakan penyakit
yang kompleks dengan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Etiologi
ISPA terdiri dari 300 lebih virus dan riketsia serta jamur virus penyebab ISPA
antara lain golongan miksi virus (termasuk didalamnya virus influenza, virus
parainfluenza dan campak) dan adenovirus, bakteri penyebab ISPA misalnya
streptococus haemolitikus, stafilococus, penemococus, hemovilius influenza,
berdetella pertusis dan korine bakterium difteria.
C.
MEKANISME
KLINIS
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernafasan
dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala ringan dalam perjalanan
penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan semakin berat dapat
jatuh dalam keadaan kegagalan pernafasan dan mungkin meninggal. Tanda-tanda
bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan laboratorium.
Tanda-tanda klinis :
v Pada
sistem respiratorik :
o
Tachipnea
o
Napas tak teratur (apnea)
o
Retraksi dinding torax
o
Napas cumping hidung
o
Sianosis
o
Suara nafas lemah/hilang
v Pada
sistim kardio :
o
Takikardial
o
Bradikardial
o
Hipertensi
o
Hipotensi
o
Kardial arest
v Pada
sistem cerebral :
o
Gelisah
o
Mudah terangsang
o
Sakit kepala
o
Bingung
o
Kejang
o
Koma
v Tanda-tanda
laboratorium
o
Hipoksemia
o
Hipersepnia
o
Asidosis (metabolic/respiratoric)
D.
PENATALAKSANAAN
·
Pneumonia berat : dirawat di Rumah
Sakit, diberikan antibiotic perenteral dan oksigen.
·
Pneumonia ringan : diberi obat
antibiotic kotrimoksasol/oral, bila penderita tidak mungkin diberi
kotrimoksasol atau dengan pemberian kotrimoksasolkeadaan penderita tetap
menetap dapat diberikan antibiotic lain yaitu ampicilin, amoxiline, atau
penicillin proxian.
E.
PENCEGAHAN
·
Menjaga keadaan gizi
·
Imunisasi
·
Menjaga kebersihan perorangan dan
lingkungan
·
Mencegah anak berhubungan dengan
penderita ISPA
Download File Lengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda di Sini