NEUROMA PADA FRONTO ORBITA SINISTRA
Konsep Dasar
1. Pengertian
Tumor Orbita
merupakan benjolan atau pembengkakan abnormal yang ditemukan didaerah orbita.
2. Epidemologi
Tumor secara
umum dibedakan menjadi neoplasma dan non-neoplasma. Neoplasma dapat bersifat
ganas atau jinak. Tumor ganas terjadi akibat berkembang biaknya sel jaringan
sekitar infiltrat, sambil merusakkan. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas
dan tidak menyusup, tidak merusak tetapi
menekan jaringan disekitarnya dan biasanya tidak mengalami
metastasis. Tumor orbita relatif jarang dijumpai. Pada proses pengambilan
ruangan di orbitapenderita biasanya datang dengan keluhan seperti ada benjolan
yang menyebabkan perubahan bentuk wajah, protopsis, nyeri peri okular,
inflamasi, keluarnya air mata, massa
tumor yang jelas nampak. Insiden tumor
orbita bervariasi, tergantung pada metode pemeriksaan yang dipakai. Frekwensi
relatif benigna dan maligna menurut handerson (1984); disebutkan sebagai
berikut : karsinoma (primer metastasis dan pertumbuhan terus 21 %, kista 12 %,
tumor vaskular 10 %, meningioma 9 %, malformasi vaskuler 5% dan tumor saraf
tengkorak 4%, serta glioma optikus dan neurisistik 5%.3. Pathways
Download DISINI
anda akan dibawa ke adf.ly tunggu beberapa saat hingga muncul pilihan SKIP AD di sebelah kanan atas lalu klik disitu maka anda akan menemukan link downloadnya
4. Asuhan
Keperawatan
a.
Pengkajian
Pre Operasi
|
Peri Operasi
|
Pasca Operasi
|
S: Benjolan pada
daerah sekitar mata/dahi, ada perasaan yang tidak nyaman akibat adanya
benjolan, nyeri, takut. Riwayat trauma, riwayat tumor pada keluarga, riwayat
penyakit yang pernah diderita, riwayat pembedahan, perasaan klien berhubungan
dengan pembedahan. Haus. Riwayat alergi.
lemas akibat puasa. Pada anak riwayat tumbuh kembang, imunisasi.
Puasa, mandi.
|
S : -
|
S : Nyeri, susah
bernafas, tubuh dingin
|
0 : Tampak benjolan
pada daerah orbita, ukuran benjolan, jenis benjolan (keras, lunak,
mobile/tidak ). Keadaan umum, kesadaran, keadaan kulit (pucat, cyanisis,
icterus ), tekanan darah, Nadi dan suhu biasanya normal. Ukur BB dan TB.
Status gizi. Kebersihan daerah operasi.
Data penunjang : Foto
Thorax, CT scan,
Lab DL. UL, FL, FH dan hasil tes antibiotika, informed
concent.
|
0 : Terpasang alat
perawatan,(infus, monitor, respirator ).Posisi tertelentang. Induksi dengan
anastesi. Dilakukan eksisi. Suhu lingkungan 22 oC. Perdarahan.
|
O : Lemah, terpasang infus, catatan tentang anestesi yang
didapat, kesadaran menurun, luka bekas operasi, catatan perdarahan,
peristaltik usus menurun, flatus
(-).Hasil PA. Mual dan muntah, menangis pada anak-anak. Tubuh dingin,
akral dingin, mukosa kering.
|
b.
Diagnose
dan Perencanaan
PRE OPERASI
|
|
||||
DX TUJUAN TINDAKAN
|
Rasional
|
||||
Kecemasan pada
anak atau orang tua b.d kurangnya pengetahuan tentang kemungkinan penyakit
dan prosedur tindakan operasi
|
Tujuan :
Setelah 15 menit
klien/keluarga dapat mengetahui penyakit serta prosedur tindakan yang akan
dilakukan pada klin/anaknya.
|
1. Jelaskan tentang penyakit yang diderita klie/anaknya serta prosedur
tindakan operasi yang akan dilakukan.
2. Berikan kesempatan menemani
klien/anaknya sampai di ruang premedikasi.
3. Yakinkan tentang jaminan mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
4. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya.
5. Pastikan kelengkapan operasi klien
(Status, hasil lab, Foto Radiologi, Ct Scan, Obat-obatan, alat-alat, informed
concent
|
- Agar keluarga mengerti sehingga lebih
paham tentang kondisi dan resiko tindakan operasi yang skan dilakukan
- Untuk meningkatkan orientasi dan
meyakinkan bahwa operasi bukan sesuatu yang menakutkan.
- Agar kecemasan dapat tereduksi.
- Jawaban yang benar yang mampu menjawab
keingintahuan klien merupakan sustu metode katarsis yang dapat mengurangi
kecemasan klien
- Untuk menjamin keamanan fisik maupun
psikologis petugas dan keluarga, yang memastikan segalaya telah siap.
- Mukosa lembab.
|
1.
Kolaborasi pemasangan infus
2.
K/P
pasang kateter
3.
Observasi
kelembaban mukosa
|
- Untuk memenuhi kebutuhan cairan klien.
- Untuk mengetahui keseimbangan
intake/output cairan
- Untuk mengetahui kecukupan cairan.
|
INTRA OPERASI
|
|||
DX TUJUAN TINDAKAN
|
Rasional
|
||
Resiko terjadi
ketidakefektifan pola nafas b.d
peningakatan sekret dan penurunan reflek menelan sekunder pemakaian
Anestesi
|
Selama operasi
tidak terjadi gangguan bersihan jalan nafas.
|
1. Bantu memberikan posisi stabil
2. Bantu menyiapkan alat intubasi.
3. Bantu memonitor status respirasi
4. Lakukan monitoring SaO2
5. Pantu tanda distress pernafasn setelah
penyapihan ETT/respirator.
|
- Untuk melancarkan airway
- Intubasi dapat mencegah resiko sumbatan
jalan nafas
-
Untuk mengetahui tanda gg pola nafas
- Memantau keadekuatan DO2 dan VO2
sebagai indikator perfusi dan pemenuhan O2.
- Untuk mengetahui efek anastesi pada
SSP.
|
Resiko terjadi
cedera (hipotermi, bradikardi, b.d
suhu lingkungan yang rendah sekunder rendahnya kadar lemak subcutan pada
bayi, serta penekanan pada nervus X pada segmen posterior orbital.
|
Selama operasi :
- Tidak terjadi hipotermi
- Tidak terjadi okuloreflek
|
1. Pasang diatermi sebagai alas meja
operasi.
2. Perhatikan pemasangan ground diatermi.
3. Berikan selimut operasi yang lebih tebal
terutama untuk bayi dan lansia.
4. Pantau nadi dan EKG selama operasi
|
- Untuk mencegah hipotermi dg memberikan
hangat secara elektrik
- Untuk mencegah kombus atau elektrik
injury
- Untuk mencegah kehilangan panas melalui
evavorasi
- Penekanan pada bola mata dapat
menimbulkan timbulnya okulo reflek yang merangsang nervus X sehingga dapat
terjadi bradikardi .
|
PASCA OPERASI
|
|
||
DX TUJUAN TINDAKAN
|
Rasional
|
||
Kecemasan pada
anak atau orang tua b.d kurangnya pengetahuan tentang hasil operasi.
|
Tujuan :
Setelah 15 menit
klien/keluarga dapat mengetahui hasil operasi.
|
1. Jelaskan tentang hasil operasi yang
dilakukan, serta keadaan klien penyakit yang
diderita klie/anaknya serta prosedur tindakan operasi yang akan dilakukan.
2. Berikan kesempatan menemani
klien/anaknya di ruang RR.
3. Jelaskan tentang tindak lanjut hasil
Px jaringan
4. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya.
|
- Agar keluarga mengerti sehingga lebih
paham tentang kondisi dan resiko dari hasil operasi yang telah dilakukan
- Untuk meningkatkan orientasi dan
meyakinkan bahwa operasi bukan sesuatu yang menakutkan.
- Agar kecemasan dapat tereduksi.
- Jawaban yang benar yang mampu menjawab
keingintahuan klien merupakan sustu metode katarsis yang dapat mengurangi
kecemasan klien
|
Resiko defisit
volume cairan b.d puasa sekunder persiapan operasi
|
Setelah 30 menit
tidak terjadi defisit cairan dengan kriteria :
- Turgor baik
- Cowong -
- Mukosa lembab.
|
1. Observasi cairan infus
2. K/P pasang
kateter
3.Observasi kelembaban mukosa
|
- Untuk memenuhi kebutuhan cairan klien.
- Untuk mengetahui keseimbangan
intake/output cairan
- Untuk mengetahui kecukupan cairan.
|
Resiko terjadi
hipotermi, b.d suhu lingkungan yang rendah sekunder rendahnya kadar lemak
subcutan pada bayi
|
Selama di RR
- Tidak terjadi hipotermi
|
1. Berikan selimut operasi yang lebih tebal
terutama untuk bayi dan lansia.
|
- Untuk mencegah kehilangan panas melalui
evavorasi
|
Resiko terjadi
ketidakefektifan pola nafas b.d
peningakatan sekret dan penurunan reflek menelan sekunder pemakaian
Anestesi
|
Selama operasi
tidak terjadi gangguan bersihan jalan nafas.
|
1. Bantu memberikan posisi stabil
2.Bantu menyiapkan alat intubasi.
3.Bantu memonitor status respirasi
6. Lakukan monitoring SaO2
|
- Untuk melancarkan airway
- Intubasi dapat mencegah resiko sumbatan
jalan nafas
-
Untuk mengetahui tanda gg pola nafas
- Memantau keadekuatan DO2 dan VO2
sebagai indikator perfusi dan pemenuhan O2.
|
DAFTAR PUSTAKA
Tabrani, (1998), Agenda Gawat Darurat
Jilid 3 Penerbit Alumni Bandung
Guyton, (1991), Fisiologi Manusia,
EGC, Jakarta
Barbara Engram, (1995), Perawatan
Medikal Bedah, EGC, Jakarta
Dongoes M.E, Marry F, Alice G (1997) Nursing Care Plans, F.A davis Company, Philadelphia.
Carpennito L.J (1997), Nursing Diagnosis, JB. Lippincot, New
York
Naught Callender (1990), Illustrated Physiology, Churchill
Livingstone, New York.
Syamsuhidayat, Wim de Young, (1998 ), Buku Ajar Ilmu Bedah, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda di Sini